KETUM KPAI : PGRI BERLEBIHAN JIKA KELUARKAN SURAT EDARAN LARANGAN SEKOLAH BAGI PELAKU

Assalamu'alaikum wr.wb. selamat siang dan salam sejahtera untuk rekan-rekan guru seluruh indonesia....
mari simak informasi terbaru republikunews.com berikut ini tentang tanggapan komnas perlindungan anak yang menilai apa yang akan dilakukan PRGI untuk pelaku pemukulan guru itu berlebihan....



Ketua Umum Komisi Nasional Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait, menilai Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) melanggar hak asasi dari anak jika mewujudkan rencana untuk mengeluarkan surat edaran larangan sekolah di Sulsel untuk menerima MAS pemukul guru Dasrul. "Iya melanggar hak asasi. 

Saya kira berlebihan PGRI. Harus membedakan mana hak anak, mana perilaku tindak pidana. Kalau ada orang melakukan tindak pidana tidak serta-merta hak anak untuk pendidikan hilang karena hak atas pendidikan adalah hak asasi manusia," 

Jika anak tersebut telah divonis bersalah dan dimasukkan ke dalam tahanan, terang Arist, hak asasi atas pendidikannya tidak boleh hilang.

 "Kalau misalnya anak melakukan tindak pidana seperti bersama-sama dengan orangtuanya memukul guru itu adalah tindak pidana, tapi tidak serta-merta mengumumkan hak anak atas pendidikan itu hilang. Itu adalah perilaku tidak bijak dan melanggar hak asasi," katanya. 

Jika PGRI Sulsel tetap mengeluarkan surat edaran larangan sekolah untuk MAS, lanjut Arist, Komnas PA akan melakukan protes keras. "Kalau ada fakta dan kita dapatkan surat edaran itu kita akan lakukan protes keras. 

Karena apa, kita tidak menoleransi anak melakukan tindak pidana, tetapi hak anak atas pendidikan tidak boleh hilang. Karena sekalipun anak menjalani hukuman pidana, biasanya Ujian Nasional di penjara pun dia bisa. Dia juga berhak dapat pendidikan," tegasnya.


Demikian informasi terbaru yang dapat saya sampaikan...
Semoga bermanfaat , silahkan baca berita terbaru guru DISINI

3 Responses to "KETUM KPAI : PGRI BERLEBIHAN JIKA KELUARKAN SURAT EDARAN LARANGAN SEKOLAH BAGI PELAKU"

  1. Wong iki udah gak layak di didik kok, buat apa di didik toh nanti cuman jadi sampah masyarakat, ortu sama anak podo wae, pak aris wae yo yg didik nih makhluk?

    BalasHapus
  2. Tidak ada yg berlebihan WAJAR PGRI Sedia payung sebelum hujan karna mrk sdh mengalamibasah, dingin n g enaknya saat kehujanan..... jgn cm membela s Murid konyol tp lihat akibat perbuatannya skrg korban sdg terbaring d rmh sakit n korban itu gurunya sendiri, org yg berjasa dlm pendidikannya dan ingat pak Aris.... pak Dasrul pun punya Hak Azazi yg d kangkangi murid n ortu murid durhaka ini sdh selayaknya Hak mrk pun d tiadakan sbg mana mrk mrampas hak seorg guru utk d hargai bkn utk d bogem d hadapan siswa2nya yg laen..... anak yg tdk bisa d didik n ortunya ikut campur tangan saat jam2 sekolah atopun soal pendidikan yg d berikan guru dgn brutal sdh selayaknya d rmhkan n itu peringatan utk semua ortu n siswa yg Arogan bila tdk belajar etika n sopan santun sejak d rumah siap2 jd gembel selamanya.

    BalasHapus
  3. Pendidikan tidak harus formal bisa dirumah bisa di masyarakat kalau formalnya sdh menolak ya lakulan dengan pendidikan non formal dipesantren, BLK , kursus2 juga pendidikan...gitu aja kok repot

    BalasHapus