Assalamu'alaikum wr.wb. selamat pagi dan salam sejahtera untuk rekan-rekan guru seluruh indonesia dimanapun dan dijenjang apapun anda mengajar mari simak informasi terbaru berikut ini tentang gebrakan baru yang akan dibuat menteri pendidikan muhadjir effendi untuk kesejahteraan guru...
Rabu, 27 Juli 2016
Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo secara resmi telah mengumumkan pergantian menteri di Kabinet Kerja.
Satu posisi yang mengalami pergantian yaitu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud).
Anies Baswedan kini digantikan oleh Muhadjir Effendy. Pria kelahiran 29 Juli 1956 meraih gelar sarjana di IKIP Malang pada 1982.
Salah satu visi Muhajir adalah meniadakan program Sertifikasi bagi guru baik PNS maupun bukan PNS dikarenakan dianggap membuang-buang uang negara saja.
Pelatihan guru yang memakan banyak biaya dan tidak sinkron dengan hasil yang diharapkan rencananya dihapus mulai bulan Agustus tahun 2016 ini.
Ke depan guru tidak perlu pelatihan ataupun sertifikasi lagi, karena sudah diganti dengan program baru yang disebut RESONANSI FINANCIAL.
Siapapun yang berstatus guru akan langsung diberikan tunjangan cukup dengan melampirkan tanda bukti atau surat keterangan bahwasanya ia benar-benar seorang guru maka tanpa melewati proses pelatihan ini dan itu seperti sertifikasi ataupun UKG guru tersebut namun langsung mendapatkan tunjangan profesi secara otomatis dan berkala.
Luar biasa, inilah misi hebat dari mentri pendidikan baru kita. Semua guru tentu semakin berbahagia dan sukses dalam profesinya, semoga terwujud!!
Pesan Pertama Prof Muhajir Effendy sebagai Mendikbud:
Guru adalah kunci kesuksesan pendidikan generasi penerus. Karena itu guru harus benar-benar cakap, kompeten dan profesional dalam melaksanakan tugas mendidiknya.
Untuk itu seharusnya *guru datang dari kelompok warga bangsa yang cerdas, punya idealisme, berpandangan luas, dan dedikasi yang tinggi.*
Pemerintah berkewajiban mengembangkan iklim kerja pendidik yang benar-benar kondusif dan inspiratif agar guru berkembang dan maju. *Selama ini guru -diperlakukan- sama saja dengan pegawai yang lain seperti pegawai administrasi pada umumnya. Lebih buruk lagi iklim kerja yang hanya mendisiplinkan guru dengan menakut-nakuti dengan sanksi-sanksi seperti pencabutan tunjangan pendidik, hambatan kenaikan pangkat dsb., tidak mendidik dan tidak mendorong guru untuk maju.* Iklim kerja seperti itu harus ditinggalkan karena hanya cocok untuk kuli tanam tebu jaman _kulturstelsel_ dan tidak mengundang putra-putra terbaik bangsa untuk menjadi guru.
Sumber : http://www.wavienews.com/
Demikian informasi terbaru yang dapat saya berikan....
semoga bermanfaat untuk rekan-rekan guru semua, baca berita terbaru lainya DISINI
semoga ini menjadi nyata dan tidak hanya sekedar wacana.
BalasHapussejauh ini guru guru honor hanya. mendapatkan janji yg tak berujung apalagi guru dipedeasaan,banyak guru yang harus ngojek, bertani, nelayan usai dari menjalankan tugas, semua inu d kerjakan untuk memenughi kebutuhan Hidup sehari hari. kalo guru melakukan hal seperti ini terus kapan guru harus berefleksi?
harapan saya sebagai guru honor ini bisa menjadi warna baru dalam dunia pendidikan
setuju
BalasHapussemoga bpk mndikbud yg baru sllu dlm lindungan Allah Swt dan ttp amanah membawa pendidikan di Indomesia yg lbh baik lagi. aamiin
Progam sertifikasi guru yg telah 10 tahun mewarnai dunia guru akan diganti dengan progrm RESONANSI FINANCIAL ?....... semoga program ini akan lebih baik dr prog sebelumnya....
BalasHapusSetuju
BalasHapusini ide yg gegabah n tdk berorientasi pd peningkatan mutu guru yg bermuara pd peningkatan mutu prndidikan. peningkatan kesejahteraan guru TIDAK SEJAJAR dg peningkatan mutu. Belajarlah dr kondisi objektif saat ini
BalasHapusPLPG jg tdk dpt meningkatkan kualitas pendidikan....
HapusSemoga rencananya cepat terealisasikan sehingga para guru honorer lebih tenang dan lebih semangat dalam mendidik anak" generasi bangsa
BalasHapusSemoga rencananya cepat terealisasikan sehingga para guru honorer lebih tenang dan lebih semangat dalam mendidik anak" generasi bangsa
BalasHapusMantap pak menteri .
BalasHapusInsya Alloh....
BalasHapusMudah2an segera terealisasi,,,
BalasHapusIni merupakan ide yg sangat brilian dari seorang pemegang dan pelaksana amanah yg ditunggu2 oleh kaum umar bakhri, supaya guru lebih fokus lagi untuk memanusiakan anak bangsa. Semoga cepat terlaksana amiiiin
BalasHapusSemoga hal ini akan menjadikan suatu dorongan untuk para guru lebih efektif dan efesien bekerja
BalasHapusSetuju pak.. Semoga bapak juga memperhatikan kami guru swasta. Kami dan pns sama2 mengajar mendidik untuk mencerdaskan anak bangsa jangan di beda beda kan..
BalasHapusselamat bertugas pak mentri..
BalasHapussalam satu nusa satu bangsa
BalasHapusIde Yang Bagus..Selama ini Tunjangan Sertifikasi Guru,tidak banyak berpengaruh dalam peningkatan mutu GURU..
BalasHapusMantapp...
BalasHapusYaph semoga terealisasi....shg nasib yg honorer tdk kocar kaciiiir.....
BalasHapusBagaimana dg nasib guru honorer yg sdh di janjikan oleh Pak Jokowi dlm kampanye akan disamakan kesejahteraanya dg guru PNS
BalasHapusSiiippp...
BalasHapusTambahan usulan ; untuk yang sedang kulyh jurusan S1 PGSD tapi masih honor di Lembaga Paud/Tk supaya tetap mendapat Beasiswa untuk kulyhnya... dan dengan mudah disalurkan untuk mengajar di SD tanpa harus melamar ke SD tsb dan masa kerja selama mengajar di Paud/Tk tetap di hitung walau sudah mengajar di SD untuk di mudahkan pengangkatan menjadi Guru PNS SD bila sudah mengajar di SD.
Gampang ,kuliah aja yang betul,rijki mah ga kamana2 lah
HapusSetuju...
BalasHapustambahan usulan juga supaya guru2 yang sdang menyelesaikan S1 PGSD namun masih honor di Lembaga Paud/Tk supaya dengan mudah disalurkan mengajar di SD tanpa harus melamar ke SD dan mendapat beasiswa kulyah S1 PGSD...
Semoga Pak Mentri juga memperhatikan kesejahteraan bagi para Dosen yg berstatus Dosen Tetap Non PNS di Univ. swasta
BalasHapusGuru pns skarang hampir semua slalu menduduki kasta paling atas di masyarakat. krna dr gajinya itu mereka bs beli mobil, sawah dan bangun rumah mewah. Sdgkan karyawan swasta gajinya jauh di bawahnya dg pekeejaan dr pagi sampai sore bahkan malm br pulang..
BalasHapusPNS kan yang honor pak, itu baru Kren . . .
BalasHapusTapi untuk mendapatkan legalitas sbagai guru dari dinas kota seperti NUPTK masih rentan dg pungli yg halus... Menyedihkan..
HapusBanyak yang pengen jadi guru karena guru jaman sekarang gajinya gede, sampai ada yang baru punya ijazah sma/smk ikut wiyata bakti baru sambil ikut UT, gimana nasib anak didik nanti klo guru macem gitu ? Harusnya mereka tidak boleh mengajar sebelum ikut tes dan punya ijazah
BalasHapusLihat aja komen disini klo mereka berkomen pnskan yang honor! nah mereka bisa dipastikan guru wiyata bakti/honorer tanpa tes, hancur deh anak didik kita, makanya sekarang banyak ortu yang tidak menyekolahkan anak mereka di sekolah negeri
BalasHapusSemoga bukan hanya Wacana...kami sangat berharap kepada kemendikbud yang baru untuk perhatian kepada guru honorer di Indonesia
BalasHapusSemoga lebih baik dari prog sebelumnya ya pak menteri
BalasHapusYg penting jangan ganti kurikulum pak...
BalasHapusSetuju sekali pak mentri...selama ini yg memilih perguruan tinggi program kependidikan adalah yg merasa tak mampu bersaing masuk jurusan pavorit seprrti teknik, kedokteran, atau ekonomi.....jadi akhirnya kualitas calon guru bukan dari orang yg terbaik dari sekolahnya tp dari lapis ke empat dan seterusnya....
BalasHapusSemoga Bapak Menteri yang baru bisa mensejahterakan guru-guru di Indonesia setara dengan guru di luar negeri, selamat bekerja Bapak Menteri, beliau adalah salah satu Rektor kami....
BalasHapusSetuju yang penting guru swasta ( GTY) hrs dpt jg yg nmanya program resonansi financial krn krna kita berstatus guru yg tujuan kita ada lh sama mncerdaskankehidupan bangsa sesuai dgn pembukaan UUD 45
BalasHapusSemoga meningkatnya kesejahteraan bisa sebanding dengan peningkatan tanggungjawab dan kualitas guru. Kasihan anak2 sekolah, sering ditinggal2 karena guru nya mengejar sertifikasi.
BalasHapusSetuju pak...
BalasHapusMohon dipikirkan juga kami yang berstatus guru sawasta dan mengajar di sekolah sawasta... ingin merasakan kesejahteraan dan apresiasi yg tinggi sebagai tenaga profesional pendidik
Alhamdulillah, pernyataan menteri pendidikan kita yang baru ini, adalah bentuk ungkapan orang yang arif dan bijaksana, mudah mudahan allah memberikan berbahaya. Amiin.
BalasHapusHarusnya bukan tunjangan guru diperbaiki tapi kualitas guru yg harus di tingkatkan.
BalasHapussaya tidak yakin nasib guru swasta akan berubah, meski ganti mentri, nasibnya akan tetap ngenes, karena statusnya yang swasta
BalasHapusAdakah tunjangan bagi guru sartifikasi yang telah meninggal
BalasHapusKalau ngenes jadi guru swasta yg keluar jadi pengusaha biar uang banyak
BalasHapusSepertinya makin enak tapi belum tentu makin baik
BalasHapus